Kedudukan orang berilmu itu ditinggikan derajatnya oleh Sang
Pencipta. Berilmu tidak selalu berarti menyandang gelar akademik yang
sangat panjang. Berilmu itu menguasai secara mendalam tentang sesuatu
yang akan dilakukan. Orang yang menikah dengan bekal ilmu tentu lebih
bermutu dibandingkan yang menikah karena nafsu. Bahkan orang mencari
ilmu dengan ilmu pasti akan lebih banyak mendapatkan ilmu.
Bekerja, berwirausaha bahkan beragama juga perlu ilmu. Termasuk
resign (mengundurkan diri) dari pekerjaan itu ada ilmunya. Resign tanpa
ilmu akan membuat hidup Anda bisa terjerumus ke jurang permasalahan
yang semakin dalam. Ada orang yang nekat resign, menerima tawaran
pensiun dini dengan pesangon ratusan juta rupiah. Pesangonnya semua
digunakan untuk membuka franchise, 8 bulan kemudian usahanya bangkrut.
Anda ingin resign? Silakan, tetapi kuasai dulu ilmunya. Banyak orang
yang resign karena merasa bekerja bukan passionnya, ia bekerja
asal-asalan. Ia merasa atau mungkin “ge-er” bahwa passionnya adalah
berwirausaha. Perlu diketahui, bila saat bekerja menjadi karyawan Anda
tidak punya prestasi maka kemungkinan besar saat Anda berbisnis peluang
meruginya lebih tinggi. Bila Anda sudah jadi karyawan, buktikan bahwa
anda hebat saat bekerja di perusahaan orang lain sebelum Anda
benar-benar mendirikan perusahaan sendiri.
Ingatlah falsafah, jangan kau lepaskan burung merpati di tangan
dengan berharap mendapatkan burung garuda di angkasa. Berharap sesuatu
yang besar dengan melepaskan sesuatu yang kecil bisa mengakibatkan Anda
kehilangan segalanya. Siapkanlah mental dan keahlian sebelum anda
keluar. Ingat, mental dan keahlian bukan sesuatu yang emosional karena
“dikompor-kompori” oleh orang lain.
Banyak “penasihat” yang berkata “bakar kapalmu” bila ingin menjadi
pebisnis. Para “penasihat” ini tidak melihat latar belakang dan kondisi
setiap orang secara utuh. Falsafah “bakar kapalmu” yang diilhami dari
Thoriq bin Ziyad saat menaklukan Spanyol berlaku bagi pasukan yang
bermental kuat dan sudah terlatih serta berpengalaman pada perang-perang
sebelumnya, bukan prajurit baru kencur yang sekali terjun di medan
perang.
Maka bagi kaum lelaki, resignlah bila anda sudah siap mental dan
punya keahlian serta punya prestasi di perusahaan Anda bekerja,
tinggalkan jejak yang baik. Sementara bagi para wanita, resignlah bila
suami dan anak-anak anda lebih membutuhkan sentuhan, perhatian dan kasih
sayang dari anda.
Bila Anda resign dengan cara yang benar dan tepat maka kehidupan Anda
akan semakin ruarrr biasaaaaaa…. Namun bila resign tanpa ilmu,
siap-siaplah Anda hidup resah dan gelisah. Semua hal perlu ilmu,
termasuk resign dari pekerjaan Anda. Setuju?
Salam SuksesMulia!
ingin berbincang - bincang dengan saya ? follow @arioabadi
By jamilazzaini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar